1.
Hijrah Sebagai Metode Dakwah
Dakwah di Madinah dianggap kelahiran baru agama
islam setelah ruang dakwah di Mekkah terasa sempit sebagai kaum
muslimin. Allsh SAW. memilihkan buat Nabi-Nya Madina sebagai pilot project
pembentukan masyrakat islam pertama. Madina memang layak dijadikan kawasan
percontohan. Berawal dari masuk islamnya beberapa orang asal Madinah
pada tahun ke-11 kenabian dalam gerakan dakwah Rasulullah kepada
orang-orang yang datang ke Mekah, dakwah dikawasan ini berkembang de3ngan pesat
.tidak ada satu rumah pun dikawasan ini yang tidak mengenal nama Rasulullah
SAW. setaun setelah kejadian tersebut, mereka mengutus 12 orang perwakilan ke
mekkah untuk menemui Rasulullah. Pertemuan tersebut melahirkan biat aqabah 1.
Mereka berbiat kepada Rasulullah untuk
meng-esahkan Allah, tidak mencuri, tidak melakukan zina,tidak melakukan
zina,tidak membunuh anak dan Rasulullah meminta kepada mereka untuk taat kepada
perintah beliau dalam masalah kebaikan. Rasulullah SAW. mengutus
mush’ab bin umair sebagai duta beliau yang bertugas mengerjakan
islam kepada penduduk Madinah. Mush’ab melaksanakan amanah
Rasulullah dengan perestasu yang luar biasa. Tahun ketiga mereka mengutus
72 orang menemui Rasulullah . pertemuan inilah yang disebut dengan
biat Aqabah kubro. Isi biat tersebut adalah tekad untuk melindungi dan
menolong Rasulullah SAW. dan parah sahabatnya, serta mengajak Rasulullah untuk
hijra ke Madinah.
2.
Negara Madinah Sarana Baru Dakwah Rasulullah
Ketika dakwah sudah melembaga dalam bentuk
Negara dengan Rasulullah sebagai kepala negaranya, terjadi perbedaan yang
signifikan dalam hal metode dakwah. Jika di Mekkah beliau tidak leluasa
melaksanakan semua kebijakan yang dirancang, di Madinah beliau adalah penentu
kebijakan. Jika di Mekkah lingkungannya tidak kondusif untuk menerapkan
nilai-nilai Islam secara bebas. Sedangkan di Madinah lingkungan turut mendukung
munculnya pribadi-pribadi yang bertaqwa.
Perbedaan kondisit tersebut menyebabkan
perubahan-perubahan terjadi dalam metode dakwah. Ketika pemerintahan Madinah
terbentuk, beliau merancangkan beberapa program, diantaranya :
a.
Membangun Masjid
Dibangunanya
masjid saat memulai pembangunan sebuah Negara baru oleh Rasulullah merupakan
pertanda pentingnya masjid bagi kehidupan sosial masyarakat Islam. Masjid
merupakan pusat pendidikan bagi umat Islam dan symbol hubungan masyarakt Islam
dengan Tuhannya. Masjid Nabawi pada saat itu menjadi pabrik
percetakan masyarakat yang berperadaban tinggi.
Masjid sangat
efektif untuk menghilangkan status keduniaan dan menjadi semua lapisan
masyarakat Islam hidup tanpa sekat kelas sosial. Semua membaur di dalam masjid
untuk menyembah Tuhan yang satu dan mendengarkan pesan dari Rasul mereka.
Shalat berjemaah adalah salah satu media komunikasi sesama penduduk yang cukup
efektif.
b.
Menjalin persatuan sesama muslim
Hubungan sesama
warga Negara saat itu diikat dengan rasa cinta, saling membantu dan semangat
persaudaraan. Dalam tingkat aplikasinya, kebijaksanaan ini dilaksanakan dengan
mempersaudarakan antara orang-orang muhajirin dan Anshar.
Disamping menjalinkan persaudaraan antara
Muhajirin dengan Anshar, Rasulullah juga
membuat perjanjian antar kabilah untuk
menyingkirkan segala dendam lama yang pernah
terjadi diantara mereka. Adapun isi perjanjian
tersebut adalah:
·
Mereka adalah umat yang satu, dihadapan umat
yang lain.
·
Orang-orang mukmin dan muttaqin harus menolak
kezaliman, kejahatan, permusuhan atau kerusakan yang ada ditengah-tengah mereka
·
Seorang mukmin tidakboleh
membunuh
orang mukmin karena membunuh orang kafir

Selain
itu, nabi Muhammad hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di
Madinah, oleh karena itu nabi Muhammad hendak membuat perjanjian antara kaum
Muslimin dan Nonmuslim. Adapun isi perjanjian tersebut antaralain sebagai
berikut:
·
Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan
politik
·
Kebebasan beragama terjamin untuk semua umat
·
Kewajiaban bagi penduduk Madinah baik muslim
maupun nonmuslim dalam hal moril maupun materil, mereka harus bahu membahu
menangkis semua serangan terhadap kota mereka (Madinah)
·
Rasulullah sebagai pemimpin umum bagi penduduk
Madinah. Kepada beliaulah dibawa segalah perkara dan perselisihan yang besar
untuk diselesaikan.
3.
Turunnya Perintah Jihad
Setelah hijrah berlangsung, syari’at jihad
diturunkan dan kaum muslimin diizinkan melakukan perang. Syari’at ini
diturunkan dalam rangka untuk mengamankan dan memelihara dakwah dari bahaya
yang mengancam serta menghilangkan penghalang sampainya dakwah kepada orang
yang ingin masuk Islam sehingga mereka tidak khawatir atau takut untuk memeluk
agama Islam.
4.
Dakwah Nabi Muhammad SAW dengan Mengirim Duta
atau Surat
Setelah Islam menebus seluruh Jazirah Arabia
dan kawasan ini sudah menjadi basis kekuatan Islam, Rasululah mengarahkan
dakwahnya keluar Jazirah. Langkah pertama yang diambil Rasulullah adalah
mengutus Duta ke Romawi, Persia, Syam., Bahrain dan Yaman, dan masing-masing
duta diamanahkan untuk menyampaikan surat dari Rasulullah SAW. yang isinya
adalah mengajak raja, pembesar dan rakyat negeri tersebut agar memeluk Islam.
Jumlah surat yang dikirim Rasulullah lebih dari lima puluh pucuk.
Hasil dakwah sangatlah bervariasi, ada raja
yang beriman dan memeluk Islam seperti Najasyi, ada yang menolak dengan cara
yang baik tetapi tidak masuk Islam seperti Muqauqis, Raja Mesir. Dan ada juga
yang menolak dengan cara merobek surat dari Rasulullah SAW.
pengiriman duta dan surat oleh Rasulullah
kepada para Raja mengandung begitu banyak pelajaran, diantaranya:
·
Rasulullah ingin membuktikan bahwa risalah
Islam adalah alamia untuk seluruh manusia.
·
Rasulullah menggunakan berbagai macam sarana
yang berperan untuk melancarkan jalan dakwahnya.
·
Dari beberapa duta dapat diketahui bahwa ada
sebagian penguasa yang menutup pintu penyebaran dakwah.
5.
Nabi dan Peperangan
Banyak berita miring tentang perang yang kita
baca, seolah-olah umat islam adalah umat yang haus darah, tidak bisa
menyelesaikan masalah kecuali dengan perang. Pernyataan diatas sama sekali jauh
dari kenyataan ilmiah. Kalau kita melihatpeperangan yang dilakukan olah Nabi
SAW, kita akan menemukan hal sebagai berikut :
- · Sebagai penguasa yang disurati Nabi melakukan protek terhadap sampainya dakwah ke rakyat yang berdomisilii dinegara tersebut. Karena Rasulullah diperintahkan untuk menyampaikan dakwah kepada seluruh umat manusia, maka harus ditempuh cara-cara supaya dakwah Islam sampai kepada mereka. Peperangan yang terjadi dalam Islam, terutama pada zaman Nabi SAW adalah dalam rangka membuka jalan masuknya dakwah Islam untuk para penduduk, ditambah faktor-faktor lain seperti adanya upaya dari negara yang bersangkutan untuk menghancurkan eksistensi Negara Madinah. Inilan yang menyebabkan terjadinya perang Mu’tah dan Tabuk serta perang ke Syam yang dipimpin olah Usamah bin Zaid.
- · Tidak bisa dipungkiri bahwa Rasulullah adalah panglima perang dan memiliki kepawaian lebih dibidang ini. Beliau selalu dalam kondisi prima dan tidak pernah mengalami kegagalan berarti dalam setiap peperangan yang beliau ikuti. Peristiwa yang terjadi pada peperangan Uhud dan Hunain hanyalah kelemahan anggota pasukan yang melanggar perintah beliau serta menyalahi kebijakan dan strategi tempur yang telah diciptakan.
- · Peperangan yang terjadi membawa dampak yang begitu besar, diantaranya mewujudkan keamanan dan kedamaian, memadamkan api fitnah, mematahkan kekuatan musuh dalam petarungan antara Islam dan paganisme, memaksa mereka kepada suatu perdamaian, memberikan jalan bagi penyebaran dakwah, dan dapat menjaring orang-orang mukmin yang ikhlas dan yang munafik.
- · Peperangan pada zaman Nabi berhasil mencetak kader-kader pemimpin tangguh sepeninggal beliau.
- · Melalui perang beliau juga merubah citra perang yang ada pada zaman jahiliah. Pada zaman jahiliah, perang identik dengan penjarahan, perampasan, pembunuhan, kezaliman, kesewenang-wenangan, permusuhan, tindakan balas dendam, membinasakan pihak yang lemah, menghancurkan bangunan, merenggut kehormatan wanita, berlaku kasar kepada orang-orang lemah dan anak-anak, merusak tanaman dan keturunan, dan berbuat kerusakan dibumi. Sedangkan dalam islam beliau mengajarkan dan sekaligus mempratekkan bahwa perang merupakan jihad untuk mewujudkan tujuan yang mulia dan terpuji serta mengangkat kedudukan masyarakat manusia.
Perang yang
terjadi pada saat Rasulullah di Madinah
a.
Piagam Madinah
b.
Perang badar
c.
Perang Uhud
d.
Perang Khandaq
e.
Perjanjian Hudaibiyah
f.
Yastrib berubah menjadi Madinah
g.
Haji wada’.
6.
Masyarakat Madinah di Bawah Naungan Syariat
Islam
Diantara langkah kebijakan perbaikan ekonomi
penduduk yang diambil Rasulullah adalah sebagai berikut:
a.
Berdo’a kepada Allah agar memberkahi Sha’ dan
Mud. Madinah dua klai lipat keberkahan Mekkah. Sha’ dan Mud adalah simbol pertumbuhan ekonomi riil dan
kemakmuran masyarakat saat itu.
b.
Menetapkan sistem saling mewarisi antar sesama muslim
yang dipersaudarakan. Jika ada diantara orang yang dipersaudarakan meninggal
dunia, maka saudaranya tersebut yang paling berhak mewarisi dari yang meninggal
dunia.
c.
Menghidupkan sistem ekonomi riil. Pasar Madinah
adalah tempat transaksi perekonomian masyarakat Madinah. Sistem islam sudah
mulai diterapkan di pasar ini.
d.
Menghimbau umat agar mengedepankan pola hidup
sederhana. Kesahajaan hidup tidak hanya tampak dilevel masyarakat papa, tetapi
dicontohkan oleh pemimpin mereka Nabi Muhammad SAW.
e.
Menerapkan sistem pemerataan ekonomi dan menutup
pintu kebencian akibat perbedaan tingkat pendapatan.
f.
Menghapuskan sistem ekonomi Ribawi.
7.
Hari-Hari Terakhir Bersama Rasulullah
Rasulullah menderita demam selama 13/14 hari
mulai tanggal 29 Shafar Tahun 11 H, setelah menghadiri pemakaman jenazah di
Baqi’. Sebelum meninggal ada pesan-pesan dakwah yang harus kita catat
diantaranya:
a.
Pada hari Rabu, 5 hari sebelum Rasulullah
meninggal, suhu badan beliau meningkat dan skitnya bertambah parah. Setelah
minta diguyur dengan air dan merasa ringan sakitnya, beliau masuk masjid dan
beliau bersabda “Laknat Allah semoga tertimpa kepada orang-orang yahudi dan
Nasrani; mereka telah menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai masjid”.
b.
Pada hari Kamis, empat hari menjelang wafat,
beliau memberi 3 wasiat:
1.
Mengeluarkan orang yahudi dan Nasrani dari
Jazirah Arab.
2.
Agar memberi hadiah kepada para utusan seperti
bagaimana yang telah beliau lakukan.
3.
Perawi hadist Lupa.
c.
Pada hari Sabtu atau Ahad, beliau merasakan
sakit yang agak ringan.beliau keluar untuk shalat Dzuhur ddengan di papah,
kemudian menuju tempat Abu Bakar yang sedang mengimami shalat.
d.
Pada hari Ahad, sehari sebelum wafat, Nabi SAW
memerdekakan budak-budak lelakinya, menyedekhkan 7 dinar dari hartanya yang
dimilikinya, dan menghibahkan senjata-senjatanya kepada kaum muslimin.
e.
Hari Senin, 12 Rabi’ul awal tahun 11 H, pada
saat shalat subuh, Rasulullah tidak bisa keluar untuk shalat Jama’ah, tetapi
beliau melihat saf-saf para sahabat yang sedang diimami oleh Abu Bakar dari
balik tabir kamar Aisyah. Di waktu Dhuha, Rasulullah memanggil Fatimah, lalu
membisikan susuatu kepadanya, lalu Fatiman menangis. Kemudian memanggilnya lagi
dan membisikan sesuatu kepadanya, lalu fatimah tersenyum.
8.
Ciri Umum Dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah
Ada beberapa cirri umum dalam dakwah nabi
Muhammad SAW di Madinah, diantaranya:
·
Menjaga kesinambungan tarbiyah dan tazkiyah bagi
para sahabat yang telah memeluk Islam.
·
Mendirikan Daulah Islamiyyah.
·
Adanya keseriusan untuk menerapkan hukum
syari’at untuk seluruh lapisan masyarakat, baik personal maupun jamaah.
·
Hidup berdampingan dengan musuh Islam yang
menyatakan ingin hidup damai dan bermualah dengan mereka dengan aturan yang
jelas.
·
Melalui surat, mengirim duta, mengirim
rombongan, menerima utusan yang datang, dan seterusnya.
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusKaos Islami Dakwah
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa